lampungviral.id, Lampung Tengah – Pak Suyatono (62), warga Desa Namba Dadi, Kecamatan Terbangi Besar, Lampung Tengah, hilang saat mencari rumput di sepanjang Jalan Way Seputih pada Rabu, 6 Desember 2023, dan dilaporkan hilang pada 7 Desember 2023 ditemukan tewas pada hari Kamis sekitar jam 10 pagi.
Jenazah Suyatno ditemukan tidak jauh dari lokasi tempatnya merumput. Tim Sar melakukan pencarian dengan mengunakan perahu mesin.
“Tadi pagi beliau sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi biasa merumput. Kami turut berbela sungkawa atas wafatnya Bapak Suyatno. Kami juga apresiasi upaya tim Sar dan masayarakat yang berupaya mencari korban di Sungai Way Seputih,” kata Ketua DPRD Lampung Tengah, Sumarsono.
Pihaknya mengimbau kepada masayarakat saat memasuki musim penghujan untuk berhati-hati saat beraktivitas di dekat sungai, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diingunkan. Pasalnya, kondisi sungai saat ini tidak bisa dipredisi.
“Saya mengimbau kepada masyarkaat, karena sudah memasuki musim penghujan untuk berhati-hati saat malakukan aktivitas di sungai,” jelasnya.
Sebumnya diberitakan, jajaran anggota Polsek Terbanggibesar bersama masayarakat terus melakukan pencarian terhadap Suyatno (62) korban hilang tenggelam di Sungai Way Seputih yang berada di Kampung Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.
Kapolsek Terbanggi Besar, AKP Edi Qorinas menerangkan bahwa yang bersangkutan sejak pagi berangkat dari rumah bersama anaknya, namun tidak langsung merumput melainkan memotong bambu di pinggir sungai.
“Saat ini kami berama masayarakat dan tim sar masih melakukan pencarian, terhadap saudara Suyatno Warga Kampung Nambah Dadi,” kata Kapolsek Terbangi Besar.
Saat berada di pinggir kali, anak korban juga beraktivitas menyemprot di area kebun sawit yang ada di sana, dan sesekali melihat sang ayah memotong bambu untuk memastikan orang tuanya masih berada di tempatnya.
“Sehari-hari aktivitas yang bersangkutan merumput untuk pakan sapi. Dari keterangan saksi saat pagi hari korban masih memotong bambu dipinggir sungai, sedangkan anaknya menyemprot rumput di kebun sawit tidak jauh dari lokasi ayahnya berada,” jelasnya.
Sekitar pukul 11 siang, anak korban kembali lagi ke lokasi di tempat biasa sang ayah menaruh rumput, namun saat dilihat belum ada tumpukan rumput yag biasanya dibawa pulang, selanjutnya sang anak kembali ke rumah sendirian untuk salat zuhur.
“Saat anaknya selesai salat, ibu nya memberi tahu kepada anaknya bahwa ayahnya belum pulang, selanjutnya anak korban kembali ke lokasi di tempat ayah nya merumput dan tidak ditemukan, di sana haya ada sepeda dan sandal korban,” kata Kapolsek.
Lalu kerabat dan warga sekitar ikut mencari, namun juga tidak ditemukan. Sekitar pukul 17.00 wib seorang warga yang sedang memancing menemukan tumpukan rumput yang terapung terbawa arus sungai sejauh satu kilometer dari lokasi korban biasa merumput.
“Ada warga yang menemukan tumpukan rumput yang terapung terbawa arus sungai, jaraknya satu kilometer dari lokasi korban merumput, dan telah dipastikan ikat tali rumput yang ditemukan itu milik korban, karena anaknya hafal, biasa dipakai ayahnya menikat rumput,” terangnya.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di sini